ANALISIS
KESALAHAN EJAAN PADA SURAT RESMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang
dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri, percakapan (perkataan) yang baik (
KBI, 2009: 58). Pada dasarnya bahasa merupakan sarana komunikasi antarmanusia
untuk memperoleh informasi. Penguasaan bahasa dapat diperoleh melalui
pembelajaran. Pembelajaran bahasa sangat penting diajarkan di sekolah, terutama
pembelajaran bahasa Indonesia.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa diharapkan
untuk menguasai empat aspek keterampilan berbahasa yang terdiri dari menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Setiap keterampilan tersebut pada dasarnya
berkaitan dan merupakan satu kesatuan. Menurut Tarigan (2008:1) menyatakan
bahwa untuk memperoleh keterampilan berbahasa harus melalui hubungan yang
teratur. Hubungan yang teratur tersebut dalam hal ini berkaitan dengan
tahapan-tahapan yang dilalui untuk
memperoleh keterampilan berbahasa. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran dalam berkomunikasi baik lisan maupun
tertulis.
Menulis adalah membuat angka (huruf) dengan pena (pensil,
kapur) pada sesuatu (KBI, 2009: 545). Sesungguhnya menulis itu merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Dalam kegiatan menulis,
penulis harus terampil menggunakan struktur bahasa dan kosakata. Keterampilan
menulis bagi siswa bukanlah sesuatu hal yang asing. Aspek berbahasa yang
dianggap rumit adalah aspek menulis. Hal ini disebabkan siswa dituntut untuk
memproduksi sebuah karya berdasarkan standar tertentu seperti penugasan ejaan
dan sistematika penulisan yang benar.
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
sangat penting bagi siswa. Keterampilan menulis siswa harus ditingkatkan
terutama keterampilan menulis surat. Surat adalah kertas yang tertulis
berbagai-bagai isi maksudnya, kartu, secarik kertas dsb (KBI, 2009: 483). Menulis
surat bertujuan untuk menyampaikan informasi secara tertulis kepada penerima
pesan. Surat resmi digunakan untuk menyampaikan suatu informasi atau pesan dari
pribadi kepada instansi, dari instansi kepada pribadi maupun antar instansi (www.surat resmi.com). Dengan demikan, semua orang dituntut untuk
mampu menulis surat resmi. Sementara itu, disisi lain belum banyak orang yang
mampu menulis surat resmi yang sesuai dengan aturan-aturan yang benar. Fenomena
tersebut terlihat sebagai suatu permasalahan yang sangat kecil secara kasat
mata. Namun, pada hakikatnya itu merupakan suatu permasalahan yanga sangat
besar. Surat resmi menempati kedudukan yang tinggi di dalam suatu instansi
milik pemerintah maupun swasta.
Pembelajaran menulis di Sekolah Menengah Pertama perlu
mendapatkan perhatian yang lebih banyak dari para guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Ketika para siswa dihadapkan pada pembelajaran menulis surat, banyak
siswa yang mengalami kesulitan terutama dalam penggunaan bahasa. Hasil tulisan
siswa sebagian lemah dalam masalah kebahasaan, ejaan, tanda baca, dan teknik
penulisan. Selama pembelajaran menulis ini siswa kurang dapat memperhatikan
aturan-aturan yang sudah ada dalam keterampilan menulis surat.
Alasan penulis meneliti kesalahan ejaan dalam surat resmi
siswa kelas VII SMP N 14 Yogyakarta karena selama keterampilan menulis surat
lebih banyak diajarkan dalam bentuk teori-teori. Hal ini menyebabkan kurangnya
kebiasaan siswa dalam menulis, sehingga mereka sulit untuk menuangkan ide-ide
dalam bentuk tulisan. Kurangnya praktik menulis
surat itulah yang menjadi salah satu faktor kurang terampilnya siswa
dalam menulis surat. Lemahnya keterampilan siswa dalam menulis surat resmi
menghasilkan adanya kesalahan baik dalam bentuk bahasa, ejaan, tanda baca, dan
teknik penulisan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti kesalahan
ejaan pada surat resmi sisw
B.
Rumusan Masalah
Penulis perlu
merumuskan permasalahan yang akan dibahas untuk memudahkan penelitian atau
pembuatan makalah. Maka permasalahan yang
dapat dirumuskan sebagai berikut.
1.
Bagaimanakah kesalahan
penulisan singkatan yang terdapat pada surat resmi siswa kelas VII SMP N 14
Yogyakarta?
2.
Bagaimanakah
kesalahan penulisan huruf kapital yang terdapat pada surat resmi siswa kelas
VII SMP N 14 Yogyakarta?
3.
Bagaimanakah
kesalahan penulisan tanda baca yang terdapat pada surat resmi siswa kelas VII
SMP N 14 Yogyakarta?
C.
Tujuan Penelitian
Segala bentuk penelitian atau pembuatan makalah pasti
memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini akan menentukan cara dan upaya
yang dilakukan seseorang dalam rangka pencapaianya. Adapun tujuan yang ingin
dicapai, sebagai berikut .
1.
Mendeskripsikan
kesalahan penulisan singkatan yang terdapat pada surat resmi siswa kelas VII
SMP N 14 Yogyakarta.
2.
Mendeskripsikan kesalahan penulisan huruf kapital yang
terdapat pada surat resmi siswa kelas VII SMP N 14 Yogyakarta.
3.
Mendeskripsikan
kesalahan penulisan tanda baca yang terdapat pada surat resmi siswa kelas VII
SMP N 14 Yogyakarta.
KAJIAN TEORITIK
A.
Kesalahan Berbahasa
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2005: 983), kesalahan didefinisikan dengan perihal salah, kekeliruan
atau kealpaan. Pengertian tersebut tidak membedakan antara kesalahan dengan
kekeliruan. Tujuan akhir dari kesalahan berbahasa adalah mencari umpan balik
yang dapat digunakan sebagai titik tolak perbaikan pengajaran bahasa, yang pada
gilirannya dapat mencegah atau mengurangi kesalahan yang mungkin dibuat oleh para
siswa.
B.
Ejaan Yang Disempurnakan
Sistem ejaan yang berlaku dalam pemakaian bahasa Indonesia dewasa ini,
yaitu sistem “Ejaan Yang Disempurnakan”
(EYD). Oleh karena itu, pemakaian bahasa Indonesia yang menyimpang dari sistem
tersebut merupakan bentuk kesalahan berbahasa dalam bidang ejaan. Untuk
menganalisis kesalahan seperti itu diperlukan adanya pemahaman yang mendalam
tentang EYD.
C.
Penulisan Singkatan
Uraian berikut ini dinyatakan beberapa kaidah penulisan
singkatan yang terdapat dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (Depdikbud, 2010: 26-28).
1). Singkatan kata yang berupa gabungan huruf diikuti dengan tanda titik.
Misalnya:
jml. Jumlah tgl.
tanggal
kpd. Kepada hlm. halaman
No. nomor dl. Dalam
2). Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf diakhiri dengan
titik.
Misalnya:
dll dan lain-lain dst. dan seterusnya
dsb. Dan sebagainya sda. sama dengan atas
Yth. Yang terhormat ybs. yang bersangkutan
D.
Penulisan Huruf Kapital
Uraian berikut ini dinyatakan beberapa kaidah penulisan
huruf kapital yang terdapat dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (Depdikbud, 2010: 5-12).
1). Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama
pada kata awal kalimat.
Misalnya: Dia
membaca buku.
Kita
harus bekerja keras.
Pekerjaan
itu akan selesai dalam satu hari.
2). Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah Halim Perdanakusumah
Rini Kusuma Dewi Sartika
3). Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
tahun, bulan, hari, dan hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah hari Selasa
bulan November hari Lebaran
4) Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.
Misalnya:
Yogyakarta Banyuwangi
Cirebon Jakarta
E.
Kaidah Penggunaan Tanda Baca
Uraian berikut ini
dinyatakan beberapa kaidah penulisan huruf kapital yang terdapat dalam buku
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (Depdikbud, 2010:
35-53).
a.
Tanda Titik (.)
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang
bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
1). Ayahku tinggal di Solo. 2). Biarlah mereka duduk di sana.
b.
Tanda Koma ( , )
1). Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan
penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian,
sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu.
Misalnya:
Meskipun
begitu, dia tidak pernah berlaku sombong kepada siapapun.
2). Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah
baca/ salah pengertian di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:
Atas
perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
c.
Tanda Titik Dua ( :
)
Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukan pemerian.
Misalnya:
a).
Ketua : Dadang Pratama
Sekretaris : Siti Aryani
Bendahara : Aulia Arimbi
b). Tempat : Ruang Sidang Nusantara
Pembawa
Acara : Bambang
Hari,
tanggal : Selasa, 28 Oktober 2012
Waktu : 09.00- 10.30
METODE PENELITIAN
A.
Subjek
Subjek penelitian merupakan pokok pembicaraan atau pokok
bahasan dalam penelitian (KBBI, 2008: 1095). Subjek atau populasi merupakan
suatu kumpulan kelompok yang anggota-anggotanya berwujud orang, kejadian atau
benda. Subjek penelitian ini adalah surat resmi siswa kelas VII B SMP N 14
Yogyakarta.
Objek Penelitian merupakan hal yang dijadikan sasaran
untuk diteliti (KBBI, 2008: 729). Objek penelitian ini adalah kalimat yang
mendukung kesalahan ejaan dalam surat resmi siswa kelas VII B SMP N 14
Yogyakarta.
B.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
teknik baca dan catat. Teknik baca dalam penelitian ini dilakukan secara
langsung dengan membaca cermat hasil surat resmi siswa untuk mendeskripsikan
kesalahan kalimat seperti dalam ejaan, penggunaan huruf kapital, dan penggunaan
tanda baca. Selain itu, penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yang
berupa surat resmi siswa kelas VII SMP N 14 Yogyakarta.
C.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah catatan mengenai data-data yang ada. Data-data itu berupa surat resmi
siswa kelas VII B SMP N 14 Yogyakarta.
D.
Metode dan Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan medote atau
teknik analisis data berrupa metode agih atau distribusional yaitu menganalisi
setiap kalimat dalam surat resmi siswa kelas VII B SMP N 14 Yogyakarta untuk
menentukan apakah dalam surat resmi tersebut terdapat kesalahan ejaan dan tanda
baca atau tidak. Hasil pengamatan dan analisis tersebut kemudian dicatat dalam
kartu data untuk memudahkan proses penelitian.
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini pembahasan akan dilakukan terhadap
tiga masalah yaitu masalah penggunaan singkatan, penulisan huruf kapital, dan
penulisan tanda baca. Di dalam tiga masalah tersebut masih akan dibagi lagi
menjadi jenis-jenis kesalahan dan jumlah serta perbaikannya. Kesalahan ejaan
yang ditemukan dalam penelitian ini meliputi beberapa kesalahan penggunaan
singkatan, huruf kapital, dan tanda baca.
1.
Kesalahan Penulisan Singkatan
Pada masalah ejaan yang terdapat di dalam penelitian ini
ditemukan beberapa kesalahan singkatan di dalam surat resmi siswa dan ditemukan
dua tipe kesalahan yaitu, kesalahan singkatan kata yang berupa gabungan huruf
diikuti dengan tanda titik dan singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga
huruf diakhiri dengan tanda titik.
A. Tipe yang
pertama adalah kesalahan singkatan kata yang berupa gabungan huruf diikuti dengan
tanda titik. Seperti contoh berikut ini:
(1). Jl. tentara
Pelajar no 7 yogyakarta.
Pada contoh data (1) singkatan no seharusnya diikuti dengan
tanda titik karena dalam penulisan penyingkatan nomor yang sesuai dengan Ejaan
bahasa Indonesia yang benar adalah no kemudian diikuti tanda titik.
Perbaikan: berikut ini kalimat perbaikannya: Jl.
Tentara Pelajar no. 7 Yogyakarta.
(2). yth Bapak/ Ibu
guru
Pada contoh data (2) singkatan yth seharusnya diikuti dengan
tanda titik karena dalam penulisan penyingkatan Yang Terhormat yang sesuai dengan Ejaan bahasa Indonesia yang benar
adalah Yth kemudian diikuti tanda titik.
Berikut ini kalimat perbaikannya: Yth. Bapak/ Ibu guru
B. Tipe yang kedua
adalah kesalahan singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim
digunakan dalam surat menyurat) masing-masing didikuti oleh tanda titik.
Berikut contoh kesalahan kalimatnya.
(1). Assalamu’alaikum
wr.wb.
Pada data (2) di
atas kalimat tersebut terdapat kesalahan dalam penggunaan singkatan kata wr.wb yang seharusnya ditulis W.W.
Berikut
kalimat perbaikannya: Assalammu’alaikum W.W.
(2).
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pada data (2) tidak jauh berbeda dengan masalah data no
(1). Pada data (2) terdapat kesalahan singkatan pada kata wr.wb. yang seharusnya ditulis W.W.
Berikut
kalimat perbaikannya: Wassalammu alaikum
W.W.
2.
Kesalahan Huruf Kapital
Pada penelitian ini ditemukan kesalahan penggunaan huruf
kapital dengan tipe yang berbeda yang terdapat dalam surat resmi siswa yaitu,
kesalahan huruf kapital dalam penggunaan nama orang, kesalahan huruf kapital
dalam penggunaan nama tahun, bulan, hari, dan kesalahan penggunaan singkatan
jabatan.
A. Tipe yang pertama adalah kesalahan huruf kapital dalam
penggunaan nama orang. Berikut beberapa contoh tersebut.
(1). Jogja, 3 Sept 12
Murid
Taufik
taufik Hidayah
Dari contoh di
atas disimpulkan pembahasan yang rinci tentang kesalahan yang terdapat di dalam
kalimat-kalimat tersebut. Pada contoh data (1) kalimat tersebut terdapat
kesalahan pada penulisan nama orang. Menurut bahasa baku Indonesia kalimat yang
menggunakan atau memakai nama orang harus menggunakan huruf kapital atau huruf
besar diawal kata.
Berikut kalimat perbaikannya.
Yogyakarta, 03 September 2012
Murid
Taufik
Taufik Hidayah
(2). Data kesalahan
kalimat kedua.
Ketua Kemah
Mita
mitha adhelia
Pada contoh data (2) kalimat tersebut terdapat kesalahan
pada penulisan nama orang. Menurut bahasa baku Indonesia kalimat yang
menggunakan atau memakai nama orang harus menggunakan huruf kapital atau huruf
besar diawal kata.
Berikut kalimat perbaikannya.
Mitha
Adhelia
B. Tipe yang kedua adalah kesalahan huruf kapital dalam
penggunaan nama tahun, bulan, dan hari. Berikut contoh kesalahannya.
(1). kamis, 2 september’12
Pada contoh di atas kesalahan
terletak pada pemakaian nama bulan dan hari yang seharusnya penulisannya
menggunakan huruf kapital diawal kata. Berikut kalimat perbaikannya: Kamis,
02 September 2012
(2). Hari, tanggal :
Sabtu, 8 SePtemBer 2012
Pada data (2) di atas terdapat
kesalahan penggunaan huruf kapital yang terletak pada nama bulan, yang seharusnya
ditulis dengan huruf kapital diawal kata saja.
Berikut perbaikan kalimatnya: Hari, tanggal : Sabtu, 08 September 2012
C.
Tipe yang kedua
adalah kesalahan huruf kapital dalam penggunaan nama tempat . Berikut contoh
kesalahannya.
(1). Jalan anggrek, bandung.
Pada data (1) di atas terdapat kesalahan penggunaan huruf
kapital yang terletak pada nama tempat atau unsur-unsur nama diri geografis,
yang seharusnya ditulis dengan huruf kapital diawal kata. Berikut perbaikan
kalimatnya: Jalan Anggrek, Bandung.
(2). Sehubungan dgn diadakannya acara kemah di
kali urang, maka kami akan
meminjam peralatan kemah yg ada di sekolah ini
Pada data (2) di atas terdapat kesalahan penggunaan huruf
kapital yang terletak pada nama tempat atau unsur-unsur nama diri geografis,
yang seharusnya ditulis dengan huruf kapital diawal kata. Berikut perbaikan
kalimatnya: Sehubungan dengan diadakannya acara kemah di Kali Urang, maka kami akan meminjam peralatan kemah yg ada
di sekolah ini.
3.
Kesalahan Tanda Baca
Kesalahan tanda baca dalam penelitian ini terbagi menjadi
tiga tipe yaitu, koma, titik, dan tanda titik dua.
A.
Kesalahan tanda
koma
Yang pertama kesalahan tanda
koma yang terdapat dalam surat resmi siswa sering dijumpai di dalam penelitian
ini, karena pada penulisannya sering tidak mengindahkan pemenggalan kata yang
benar.
a). Tipe pertama, tanda koma dipakai di belakang kata
atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti
oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun
begitu.
Berikut
contoh kalimat tersebut.
(1)
Sehubungan dengan kegiatan tersebut kami harap Bapak/Ibu
guru mengizinkan kami menggunakan peralatan kemah.
Seperti pada contoh (1) kalimat di atas seharusnya
menggunakan tanda koma setelah kata tersebut
karena tanda koma tersebut digunakan
untuk memisahkan petikan langsung atau keterangan tambahan dan aposisi dari
bagian lainnya dalam kalimat.
Berikut perbaikan kalimat yang benar.
Sehubungan
dengan kegiatan tersebut, kami harap Bapak/Ibu guru mengizinkan kami
menggunakan peralatan kemah.
(2). Demikian permohonan ini saya sampaikan.
Data
(2) di atas terdapat kesalahan pada penggunaan tanda koma ( , ), seharunya
kalimat diatas menggunakan tanda koma ( , ) setelah kata ini karena di kalimat itu
terdapat jeda. Selain itu, juga terdapat kata atau ungkapan penghubung antar
kalimat yaitu Demikian permohonan ini.
Berikut
perbaikan kalimat yang benar.
Demikian permohonan ini, saya sampaikan.
b). Tipe
kedua, tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca/ salah pengertian
di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Berikut contoh kesalahan
kalimatnya.
(1). Atas perhatian Bapak/Ibu guru kami ucapkan
terimakasih.
Pada data (1) di atas terdapat kesalahan penggunaan tanda
koma, yang seharusnya ditulis setelah kata guru.
Berikut perbaikan kalimatnya: Atas
perhatian Bapak/Ibu guru, kami ucapkan terima kasih.
(2). Untuk itu
saya ucapakan terimakasih.
Pada data (2) di atas terdapat kesalahan penggunaan tanda
koma, yang seharusnya ditulis setelah kata itu.
Berikut perbaikan kalimatnya: Untuk itu, saya ucapkan terima kasih.
Pada dasarnya kesalahan yang terdapat dalam
kalimat tersebut tidaklah berbeda, karena menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
untuk kalimat panjang atau yang mempunyai nada panjang harus dipenggal dengan
nada koma untuk memisahkan kalimat satu dengan kalimat lain agar intonasinya
dapat dimengerti.
4.
Kesalahan Tanda Titik Dua
Yang kedua di dalam penelitian ini ditemukan juga
beberapa kesalahan tanda titik dua yang terdapat dalam surat resmi siswa.
Kesalahan titik dua merupakan kesalahan tanda baca dari ejaan, seperti halnya
kesalahan tanda koma, dan tanda titik.
Berikut beberapa contoh kesalahan titik dua dalam
kalimat.
(A).Tipe kesalahan tanda titik dua dipakai sesudah kata
atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
(1). Nomor = 006/121/SMP/VII/2012
Hal = Rapat Dinas
Sifat = Sangat penting
Kalimat tersebut mempunyai kesalahan terhadap tanda baca
titik dua yang sangat jelas. Seperti pada contoh no (1) dalam kalimat tersebut
terjadi kesalahan, seharusnya setelah
kata Nomor, Hal, dan sifat
tidak menggunakan tanda sama dengan tetapi menggunakan tanda titik
dua.
Berikut kalimat pebaikannya
yang benar.
Nomor : 006/121/SMP/VII/2012
Hal :
Rapat Dinas
Sifat : Sangat penting
(2). Hari, tanggal = Senin, 10
September 2012
Pukul = 07.00 – 16.00
Tempat = Lapangan ambar binangun
Kalimat tersebut mempunyai kesalahan terhadap tanda baca
titik dua yang sangat jelas. Seperti pada contoh no (2) dalam kalimat tersebut terjadi kesalahan, seharusnya setelah kata Hari, tanggal. pukul, dan tempat tidak menggunakan tanda sama dengan
tetapi menggunakan tanda titik dua.
Berikut kalimat pebaikannya
yang benar.
hari, tanggal :
Senin, 10 September 2012
pukul :
07.00 – 16.00
tempat :
Lapangan Ambar Binangun
5.
Kesalahan Tanda
Titik
Yang ketiga di dalam penelitian ini, ditemukan juga beberapa kesalahan
tanda titik yang terdapat dalam surat resmi siswa. Kesalahan titik merupakan
kesalahan tanda baca dari ejaan, seperti halnya kesalahan tanda koma, dan tanda
titik dua.
Berikut beberapa contoh kesalahan titik
dalam kalimat.
(A). Tipe pertama, tanda titik
dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
(1). Atas perhatian Bapak/Ibu kami mengucapkan terima
kasih
Kalimat tersebut mempunyai kesalahan terhadap tanda baca titik yang sangat
jelas. Seperti pada contoh no (1) dalam kalimat tersebut terjadi kesalahan, seharusnya diakhir kalimat
diakhiri dengan tanda ( . ) titik.
Berikut kalimat pebaikannya yang benar.
Atas perhatian Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih.
(2). Demikian permihonan ini, terimakasih
Pada data (4) di atas terdapat kesalahan penggunaan tanda
( . ) titik , yang seharusnya ditulis diakhir kalimat. Berikut perbaikan
kalimatnya.
Demikian
permohonan ini, terima kasih.
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Setelah melakukan analisis dan
pembahasan terhadap data surat resmi siswa kelas VII B SMP N 14 Yogyakarta,
penulis menarik beberapa kesimpulan seperti berikut ini:
1. Berdasarkan hasil penelitian, kesalahan ejaan yang
terdapat dalam penelitian ini meliputi kesalahan pemulisan singkatan, kesalahan
huruf kapital, dan tanda baca. Tipe yang pertama adalah kesalahan singkatan
kata yang berupa gabungan huruf diikuti dengan tanda titik sebanyak 11
kesalahan . Tipe yang kedua adalah kesalahan singkatan gabungan kata yang
terdiri atas dua huruf (lazim digunakan dalam surat menyurat) masing-masing
didikuti oleh tanda titik sebanyak 10 kesalahan.
2.
Berdasarkan
penelitian, penulisan huruf kapital dalam penelitian ini terdapat 16 kesalahan
dan terbagi menjadi tiga tipe, yaitu kesalahan pada nama orang, kesalahan nama
tempat, dan kesalahan nama tahun, bulan, dan hari.
3.
Berdasarkan
penelitian ini terdapat 26 kesalahan penulisan tanda baca, yang terbagi menjadi
tiga bagian, yaitu tanda koma, tanda titik, dan tanda titik dua yang tidak
tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Depdiknas. 2010. Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan dan
Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya.
Setiono, Iwan. 2010. Analisis Kesalahan Ejaan Pada
Karangan Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Wonosobo. UAD: Yogyakarta.
Soeharso dan Ana Retnoningsih. 2009. Kamus Bahasa
Indonesia Lengkap. Semarang: CV. Widya
Karya.
Tarigan, Henri Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu
Keterampilan. Bandung: Angkasa.
Tugas siswa. 2012. Surat Resmi Siswa Kelas VII B SMP N 14
Yogyakarta.
http//www. Surat_resmi. com /2012/ 01/.